Thursday 8 October 2015

Belajar Fotografi Untuk Pemula

Memahami Focal Length (Jarak Fokus) Lensa Kamera DSLR

Focal length atau jarak fokus merupakan jarak dalam satuan milimeter (mm) antara bagian tengah elemen optik lensa dengan gambar yang terbentuk pada sensor atau film pada kamera. 
Focal Length pada lensa kamera DSLR

Selain menentukan sudut pandang (field of view) atau seberapa luas area yang bisa ditangkap oleh kamera, focal length sebuah lensa juga mengontrol seberapa lebar atau seberapa sempit perspektifnya (pembesaran terhadap objek). Sebuah lensa dengan perspektif yang lebar (lensa wide) akan memberikan pandangan yang luas sehingga objek terlihat lebih kecil dalam foto, lensa dengan perspektif menengah (lensa normal) akan memberikan pandangan yang normal sedangkan lensa dengan perspektif sempit (lensa tele) akan membuat objek yang jauh terlihat lebih besar pada foto.
Pengaruh Focal Length terhadap sudut pandang (Field of View)

Kalau boleh disimpulkan, kira-kira begini:
Semakin pendek Focal Length, semakin lebar sudut pandang dan semakin lebar perspektif terhadap objek (pandangan yang terlihat pada foto semakin luas), hal ini dapat ditemukan pada lensa wide
Semakin panjang Focal Length, semakin sempit sudut pandang dan semakin sempit perspektif terhadap objek (pandangan yang terlihat pada foto semakin sempit), hal ini dapat ditemukan pada lensa tele.
Focal length yang paling umum dikenal dapat dikelompokkan ke dalam beberapa kategori (catatan: beberapa kategori ada focal length nya overlapping atau tumpang tindih antara kategori-kategori yang berdekatan). Daftar berikut merupakan perkiraan focal length lensa yang digunakan dengan sedikit tumpang tindih dalam focal length antara beberapa kategori.

Lensa Ultra-Wide Angle: 10-15mm
Lensa ini menghasilkan cakupan pandangan yang lebih luas daripada lensa standar dengan membuat objek tampak lebih kecil dibandingkan dengan lensa normal. Lensa ini mempunyai DoF (depth of field, rentang kedalaman fokus pada objek) yang luar biasa sehingga memungkinkan seseorang mengambil foto dengan fokus yang sama mulai dari foreground (latar depan) hingga background (latar belakang).
Lensa Wide Angle: 16-28mm
Lensa ini sering digunakan dalam memotret pemandangan, arsitektur dan fotografi interior. Sebuah lensa wide angle berguna untuk memotret objek di lokasi dimana sang fotografer tidak memungkinan untuk bergerak mundur untuk memuat seluruh pandangan objek yang diinginkan.
Lensa Normal: 28-40mm
Rentang focal length ini baik digunakan untuk pemotretan ¾ body foto model dan full body foto model, atau untuk pemotretan grup dengan jumlah orang sedikit.

Short Telephoto Lenses: 40-60mm
Lensa dengan kisaran focal length ini disebut lensa potret, karena lensa ini memberikan perspektif atau pandangan pada kepala dan bahu dari foto model.
Lensa Telephoto Medium: 60-135mm
Lensa dengan kisaran focal length ini populer untuk foto close-up dan macro fotography karena dapat digunakan pada jarak yang dekat antara objek dan kamera.

Lensa Telephoto Panjang: 135-300mm
Focal length ini berguna untuk memperbesar objek yang terlalu jauh dari kamera untuk mengisi frame. Lensa dengan focal length ini sangat membantu dalam pemotretan konser musik di panggung, acara olahraga dan foto candid. Lensa tele memerlukan beberapa teknik untuk meminimalkan efek goyangan kamera karena lensa tele rentan terhadap goyangan yang berimbas pada berkurangya ketajaman foto.

Lensa Super Telephoto: 300mm keatas
Focal length yang sangat panjang paling berguna bagi fotografer untuk memotret satwa liar yang harus memotret dari ratusan meter jauhnya, atau makhluk yang lebih kecil dari puluhan meter jauhnya. Lensa ini sering juga digunakan untuk memotret kegiatan olahraga yang tidak memungkinkan fotografer untuk mengambil foto dari jarak dekat seperti pemotretan aksi pemain sepakbola di tengah lapangan yang diambil dari pinggir lapangan.

Perbandingan foto dengan berbagai focal length             

Cara Merawat Kamera DSLR


Kamera digital seperti halnya barang elektronik konsumen lainnya, membutuhkan perawatan ekstra. Mereka memiliki komponen sensitif yang mudah rusak kalau kita ceroboh memegangnya. Berikut beberapa hal praktis agar kamera dan lensa anda lebih awet:

  1. Kecuali kalau kamera atau lensa anda jelas-jelas dinyatakan waterproof atau weather sealed, jauhkan mereka dari air dan basah. Air bisa menimbulkan kelembaban didalam internal kamera dan bisa membuat komponen internal rusak. Kamera weather sealed juga bukan berarti anda bisa memasukannya ke air.
  2. Batere lithium-ion biasanya bertahan dalam 500 kali siklus recharge sebelum kerjanya mulai menyusut, kalau memang sudah waktunya jangan kaget kalau memang minta ganti. Buang sampah batere ditempat khusus (meskipun pengelolaan sampah kita tidak pernah memisahkan jenis limbah apapaun). Baca juga tips agar konsumsi baterai kamera lebih awet.
  3. Selalu jaga kebersihan lensa. Saat membersihkan lensa, jangan langsung semprotkan cairan pembersih ke lensa, semprotkan dulu ke lap microfiber sedikit saja lalu baru usapkan lap microfiber tersebut ke lensa. Anda bisa membeli lap microfiber di swalayan besar.
  4. Matikan kamera sebelum mengeluarkan batere atau memory card dan saat anda mencolokkan ke komputer, kamera memiliki komputer didalamnya dan bisa jadi tidak tahan terhadap perubahan arus listrik secara mendadak.
  5. Strap kamera ada agar kamera anda tidak gampang jatuh dengan tidak sengaja, kalau memang merasa tidak nyaman memakai strap bawaan, belilah yang lebih nyaman. Baca juga cara paling aman saat menggantungkan kamera di pundak
  6. Hindari meninggalkan kamera didalam mobil dalam waktu yang lama apalagi jika mobilnya terkena panas matahari langsung. Kamera memiliki rentang suhu aman dan akumulasi panas didalam mobil beresiko melebihi rentang tadi.
  7. Kandungan garam dilaut bersifat korosif bagi komponen logam yang ada di dalam kamera maupun lensa sehingga berpotensi menghasilkan karat. Setelah memotret di dekat laut, bersihkan kamera dengan lap yang sedikit dibasahi untuk menghilangkan sisa garam yang menempel di kamera, sedikit saja jangan terlalu banyak. Setelah itu lap lagi dengan lap hingga benar-benar kering. Baca cara mencegah munculnya kabut di lensa
  8. Kamera dan lensa memiliki bagian bergerak seperti tombol, dial, engsel pintu batere dan memory card, focusing ring dan putaran zoom lensa. Kalau ada yang macet jangan diputar atau dibuka dengan paksa. Kalau memang tidak paham, bawa ke teman yang paham atau bawa ke service center. Kalau dipaksa bisa jadi ada bagian yang patah.
  9. Baca tips mengganti lensa DSLR saat anda memotret diluar ruangan untuk meminimalkan resiko kemasukan debu.
  10. Periksa ada tidaknya debu di sensor kamera DSLR anda (baca disini caranya), kalau memang terdeteksi ada, gunakan blower. Jika blower tidak bisa menghilangkan debu, bawa ke service center.
  11. Simpan kamera di tempat yang kering dan tidak terkena cahaya matahari langsung. Kalau memang ada budget, beli dry box atau dry cabinet sehingga kita bisa mengontrol tingkat kelembaban. Alternatif murah adalah memakai silica gel. Baca tips menyimpan kamera dan lensa agar bebas dari lembap